MEGABERITA – Pembeli kendaraan listrik saat ini prihatin dengan daya jangkau yang akan mereka dapat. Menurut penelitian Boston Consulting Group, calon konsumen mengharapkan jarak lebih dari 563 km, sementara rata-rata mobil listrik yang terjual tahun lalu hanya memiliki jangkauan 470 km menurut laporan Bloomberg. Meskipun mobil listrik dengan jarak tempuh hingga 700 km telah tersedia, harganya masih tinggi.
Seperti perkembangan mobil listrik China yang terus menjamur, inovasi akan baterai juga tak kalah cepat di Negeri Tirai Bambu tersebut.Dikutip dari CarExpert, GAC Aion baru-baru ini mengumumkan baterai solid-state baru dengan kepadatan energi lebih dari 400Wh/kg yang mampu menembus jarak lebih dari 1.000 km dengan mudah. Baterai ini juga telah lulus uji keamanan ekstensif.
Baterai solid-state GAC Aion rencananya akan ditanamkan pada submerek Hyper miliknya pada tahun 2026.
Jika berhasil, rencana ini akan mendahului pabrikan Jepang Toyota dan Nissan yang berencana memproduksi baterai serupa untuk tahun 2027 atau 2028.
Walau memiliki daya jangkau yang jauh lebih impresif, perusahaan mengklaim biaya produksinya akan lebih rendah hingga 35 persen daripada baterai lithium-ion konvensional.
Tak hanya GAC Aion, BYD, raksasa otomotif asal China juga tengah mengembangkan baterai Blade generasi baru yang juga berteknologi solid-state.
Media China, Fast Technology melaporkan perusahaan baterai milik BYD, FinDreams, telah mengembangkan paket Blade baru dengan kepadatan energi 190 Wh/kg yang memungkinkan mencapai daya jangkau 1.000 km berdasar siklus CLTC untuk segera meluncur pada Agustus tahun ini, lebih cepat dari jadwal peluncuran baterai baru GAC Aion.