MEGABERITA – Olahraga darts belakangan mulai menemukan kembali eksistensi di Indonesia. Meski belum sepopuler di Eropa dan Amerika cabor ini dilirik lagi berkat adanya komunitas serta kompetisi-kompetisi lokal yang digulirkan.
Jika mengilas balik perjalanan darts di Tanah Air, Bandung sebenarnya merupakan satu lokasi di mana darts merambah dengan aktif. Kota Kembang pernah menjadi lumbung pemain-pemain darts di Indonesia. Olahraga tersebut dulunya amat lokal di sana lantaran tidak hanya dimainkan oleh kalangan ekspatriat seperti di Jakarta serta Bali.
Keberadaan kafe darts seperti iDarts Bandung jadi salah satu kunci. DartsLive menjadi provider soft tip dart machine di iDart Bandung, sehingga menggerakkan munculnya kafe-kafe sejenis di Paris van Java.
“Awalnya ditawari dan diajak oleh ipar untuk buka bisnis dengan konsep main darts di Bandung. Di Jakarta sudah jalan. Karena konsepnya unik dan memang belum ada di Bandung, jadi oke dijalankan. iDarts Bandung buka di Jalan Veteran, dekat Batagor Kingsley, didirikan tanggal 16 Januari 2015,” ungkap pemilik iDarts Bandung Eric Nugraha.
Adapun seiring dengan berdirinya iDarts Bandung, mulai banyak kafe-kafe lain yang mengadopsi konsep serua. Beberapa di antaranya meliputi White Pot, Riverside Café, Braga Station, Warung Anyar, Badung, hingga Seven.
Olahraga darts pun berhasil menemukan eksistensinya di Bandung berkat keberadaan tim-tim seperti Pheonix, RadikalDarts dan VDart yang terpacu berkat kehadiran DartsLive sebagai provider soft tip darts.